Search This Blog

Jan 27, 2011

fears

the fear of losing contact with friends is haunting me, now. :'( where'd you been going? what's with you? is there something wrong? why didn't you tell me?

Jan 22, 2011

cerita cinta

Gue dapet cerita ini setelah iseng searching di google. Lumayan menarik dan bisa jadi pelajaran :) maaf karena gue lupa source nya darimana ahaha, soalnya udah lama nih gue copy, baru bisa publish skrg :)
check it out!

 
Tersebutlah, di suatu pulau kecil, tinggallah berbagai macam benda-benda
abstrak. Ada Cinta, Kesedihan, Kekayaan, Kegembiraan dan sebagainya. Mereka
hidup berdampingan dengan baik. Namun suatu ketika, datang badai menghempas
dan air laut tiba-tiba naik dan akan menenggelamkan pulau itu. Semua
penghuni pulau cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri.

Cinta sangat kebingungan sebab ia t ida k dapat berenang dan tak
mempunyai perahu. Ia berdiri di tepi pantai mencoba mencari pertolongan.
Sementara itu air makin naik membasahi kaki Cinta.

Tak lama Cinta melihat Kekayaan sedang mengayuh perahu. "Kekayaan! Kekayaan!
Tolong aku!" teriak Cinta.

"Aduh! Maaf, Cinta!" kata Kekayaan, "perahuku telah penuh dengan harta
bendaku. Aku tak dapat membawamu serta, nanti perahu ini tenggelam. Lagipula
tak ada tempat lagi bagimu di perahuku ini."

Lalu Kakayaan cepat-cepat mengayuh perahunya pergi. Cinta sedih sekali,
namun kemudian dilihatnya Kegembiraan lewat dengan perahunya. "Kegembiraan!
Tolong aku!", teriak Cinta. Namun Kegembiraan terlalu gembira karena ia
menemukan perahu sehingga ia tak mendengar teriakan Cinta.

Air makin tinggi membasahi Cinta sampai ke pinggang. Ia kian panik. Tak lama
lewatlah Kecantikan. "Kecantikan! Bawalah aku bersamamu!", teriak Cinta.

"Wah, Cinta, kamu basah dan kotor. Aku tak bisa membawamu ikut. Nanti kamu
mengotori perahuku yang indah ini," sahut Kecantikan.
Cinta sedih sekali mendengarnya. Ia mulai menangis terisak-isak. Saat itu
lewatlah Kesedihan. "Oh, Kesedihan, bawalah aku bersamamu," kata Cinta.

"Maaf, Cinta. Aku sedang sedih dan aku ingin sendirian saja..." kata
Kesedihan sambil terus mengayuh perahunya.

Cinta putus asa. Ia merasakan air makin naik dan akan menenggelamkannya.
Pada saat kritis itulah tiba-tiba terdengar suara, "Cinta! Mari cepat naik
ke perahuku!"

Cinta menoleh ke arah suara itu dan melihat seorang tua dengan perahunya.
Cepat-cepat Cinta naik ke perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya.
Di pulau terdekat, orang tua itu menurunkan Cinta dan segera pergi lagi.
Pada saat itu barulah Cinta sadar bahwa ia sama sekali tidak mengetahui
siapa orang tua yang menyelamatkannya itu. Cinta segera menanyakannya kepada
seorang penduduk tua di pulau itu, siapa sebenarnya lelaki tua tadi.

"Oh, orang tua tadi? Dia adalah Waktu." kata orang itu.
"Tapi, mengapa ia menyelamatkanku? Aku tak mengenalnya. Bahkan teman-teman
yang mengenalku pun enggan menolongku" tanya Cinta heran.

"Sebab," kata orang itu, "hanya Waktu-lah yang tahu berapa nilai sesungguhnya dari Cinta itu ..."

Jan 19, 2011

A wish (part 2)

Senin, 24 Desember 2005.

Natal tahun ini akhirnya datang juga. Aku merayakan malam natal itu di rumah Yukari, teman sekelasku dan Anne. Rumah Yukari sangat besar, ia bahkan mengundang teman-teman seangkatan untuk sebuah pesta natal yang meriah, hal yang paling indah adalah, Audric datang. Hari ini aku memakai gaun terusan warna merah yang di ujungnya terdapat bulu-bulu putih, dengan rambut hitam bergelombang yang tergerai, aku berusaha tampil sangat cantik malam ini. Semua pusat perhatian tertuju padaku. Teman-temanku yang tidak percaya dengan penampilanku malam itu selalu bertanya, 

“hei Clar, mimpi apa aku semalam sampai kau cantik sekali malam ini”.

Aku menghiraukan semua pujian mereka. Aku tidak membutuhkan itu, melainkan perhatian Audric. Tapi sekali lagi, ia tidak mengucapkan apapun kepadaku, well setidaknya dia hari ini sempat melihatku, mata kami bertemu. Tapi dengan bodohnya aku memalingkan wajahku karena malu.
****
Aku melirik jam di pergelangan tanganku. Sudah pukul 00.30, Anne masih asyik berbincang dengan seorang laki-laki ramah yang baru saja dikenalnya di pesta ini. Aku? Dari satu jam yang lalu aku hanya duduk di kursi pinggir taman ini, menghirup udara tengah malam. Tiba-tiba aku mendengar sebuah suara minta tolong dari bawah kakiku.

“Heeey! Clarissa, tolong aku!” Suara yang semakin jelas itu membuatku menunduk ke bawah. Benar saja, ada sebuah sosok seperti boneka dengan warna hijau muda yang tidak sengaja kuinjak. Aku cepat-cepat mengangkat kakiku, terkejut karena sebuah benda asing mengajakku bicara. Bahkan ia tahu namaku!
“Fuuh, Clarissa, terima kasih untuk melepaskan kakimu dari tubuhku tadi. Oh iya, namaku Bubble. Aku adalah peri bibit yang kau tanam beberapa waktu lalu, dan hari ini tepat 100 hari tanaman itu tumbuh, sehingga aku hidup. Sekarang sebagai ucapan terimakasih, aku akan mengabulkan satu permintaanmu”.

Aku masih melongo, berusaha mencerna setiap kata yang peri-bibit katakan. Aku mengernyitkan dahi.

“Aku pasti bermimpi”, Aku jawab sambil memijat-mijat pelipisku.
“Oh no no, kau tidak bermimpi Clarissa, sekarang kau benar-benar ada di pesta natal teman~”
“AKU PASTI BERMIMPI!!!” Aku cubit tanganku dengan gemas sampai aku menjerit kesakitan sendiri. Semua orang menatapku dengan heran. Aku malu bukan main, segera saja aku membawa Bubble ke tempat yang lebih sepi.

“Oke sekarang katakan, siapa kau?”
“Bubble, peri bibit”
“Apa maumu menemuiku seperti ini?”
“Aku hanya ingin berterimakasih karena kau sudah menanamku 100 hari yang lalu, sehingga aku hidup. Dan sekarang aku ingin kau menyebutkan permintaanmu yang akan aku kabulkan”

Setelah diam sejenak, akhirnya aku menerima keberadaan Bubble dengan satu hadiahnya yang diberikan padaku. Lalu aku menceritakan tentang Audric.

“Kau benar-benar bisa mengabulkan permintaanku?” Tanyaku masih tidak percaya.
“Yep. Apapun”
“Baiklah, ada seorang cowok bernama Audric, dia sangat tampan, tidak pernah lepas dari peringkat 5 besar di kelas, sangat amat perhatian dan ramah. Namun dia tak pernah berbicara padaku, bahkan menyapaku pun tidak. Sekarang aku ingin kau membuat dia agar suka padaku.”
“Oh Clarissa, sungguh baik engkau dengan segala kelebihanmu, tapi aku tidak bisa.”
“Apa kau bilang? Tadi kau bilang kau bisa mengabulkan satu permintaanku, tapi sekarang kau tidak bisa. Apa maksudnya ini? Apa kau hanya bercanda?”
“Bukan begitu Clarissa. Aku tidak bisa mengabulkan permintaanmu itu bukan karena aku hanya bercanda, tapi aku tidak bisa bermain dengan hati seseorang…”

Aku terhenyak. Kata-kata Bubble barusan sangat menusukku. Memang benar apa yang dikatakannya, tapi harapanku satu-satunya seperti sirna begitu saja.

“Begitu? Aku hanya punya satu permintaan itu. Kalau kau memang tidak bisa mengabulkannya lebih baik kau segera pergi saja dari hadapanku dan tidak usah kembali lagi!” Jawabku dengan kesal.
“ah uh… hmm baiknya gimana ya?... A, aku sebenarnya tidak berani melakukan ini tapi… baiklah Clar, aku akan kabulkan permintaanmu” Bubble akhirnya mengalah dengan berat hati.
“Tapi ingat, aku akan buat ini sebagai permintaan sementara, tapi jika permintaan ini berlanjut sampai kau dan Audric berciuman, permintaanmu akan menjadi seperti keinginanmu selamanya. Apa kau mengerti?”
“Yep!”
“Baiklah, berhati-hatilah.. Clarissa” Bubble mengakhiri negosiasinya dengan mengeluarkan sebuah tongkat yang ujungnya terdapat sebuah batu berbentuk daun. Setelah ia mengucapkan sesuatu yang tidak aku mengerti, sebuah cahaya keluar dari ujung daun tersebut dan terbang kearah Audric. Hanya sekejap saja, lalu cahaya itu memudar, lalu hilang.

Suasana hening seperti tidak terjadi apa-apa.

“Hanya ini?” Tanyaku tidak sabar
“Tunggulah, sikapnya padamu akan segera berubah” Balas Bubble. 

Tiba-tiba sebuah suara yang nge-bass dan halus yang sangat kukenal memanggil namaku dari belakang…

“Clarissa!”, Aku menoleh ke belakang setengah tidak percaya apa yang kudengar.
“A..Audric?”
“Daritadi aku mencarimu kemana-mana, mau ikut ke tengah lapangan bersamaku?”. Aku diam sejenak, benar-benar memproses setiap kata yang diucapkan Audric, orang yang sangat aku sayangi.
“Ya!”. Aku benar-benar tidak percaya. Sihir itu benar-benar ada! Dan yang lebih penting lagi, Audric sedang menggandeng tanganku ke tengah pesta untuk mengajakku berdansa!
****
Sejak malam natal itu, aku dekat dengan Audric. Ia selalu datang ke kelasku hanya untuk makan bersama, atau bahkan bertanya tentang keadaanku! Ah, aku merasa seperti putri saat ini. Anne turut senang dengan keadaanku kini, namun ia heran. Kenapa bisa tiba-tiba sikap Audric berubah?

Tetapi, lama-kelamaan sikap Audric terlihat lebih serius daripada biasanya. Dia jauh lebih perhatian padaku, tapi seperti bukan Audric yang biasanya. Aku agak risih dengan keadaan ini, namun aku segera mengenyahkan pikiran aneh itu.
****
Sudah seminggu sejak Bubble mengubah seorang Audric yang dingin, tidak pernah menyapaku, bahkan melirikku, menjadi seorang Audric yang sangat akrab denganku. Siang ini aku pulang bersamanya. Berbincang dengan seru bahkan membuatku sakit perut karena tertawa terlalu keras mendengar ocehannya. Aku belum pernah melihatnya se-rileks ini. Aku belum pernah melihat dia terlihat gila dengan ocehannya, aku biasa melihat dia kalem. Aku tidak kenal dengan Audric yang ini.

Ini bukan Audric! Audric yang kukenal adalah seorang cowok penuh perhatian, kalem, cool, dan yang tidak pernah menyapaku. Aku terpaku menatapnya untuk beberapa saat sebelum dia memelukku erat. Memikirkan sebuah keputusan, karena sekarang ia mendekatkan wajahnya padaku. Aku bahkan dapat melihat garis-garis bekas senyum pada kedua sisi bibirnya. Ia mulai memejamkan kedua matanya. Aku pun menatapnya lembut.

Bukan ini yang kuinginkan.

“Lepaskan aku Dric”. Aku mendorong bahunya lembut.
“Apa maksudmu? Bukankah kita~”
“Tidak. Aku lebih terbiasa melihat kau tak pernah menyapaku, melirikku, bahkan menganggapku tidak ada di dunia ini”
“Clarissa aku tidak mengerti maksudmu… Apa yang salah denganku?”
“Kau tidak salah Audric, aku yang salah telah mempermainkan hatimu seenaknya. Sekarang ini semua akan berakhir. Maafkan aku”. Sebutir air mata jatuh dan mengalir di pipiku.
“Bubble, batalkan permintaanku seminggu yang lalu, kini aku mengerti apa maksudmu tidak ingin mengabulkan permintaanku waktu itu.” pintaku pelan dengan segaris senyum masih tergambar jelas di wajahku. Menatap lirih Audric yang masih terheran-heran dengan sikapku sekarang ini. Biarlah, mungkin sekarang Audric akan berpikir bahwa aku gila? Lalu ia akan enggan mengajakku berbicara lagi, dan keadaan akan kembali seperti semula, meninggalkanku.

Seberkas cahaya yang sama seperti minggu lalu keluar dari balik semak-semak dan mengarah ke dada Audric. Aku memalingkan wajahku, berusaha untuk tidak melihat hal itu, berusaha untuk tidak merasakan sakit menerima kenyataan bahwa sebentar lagi Audric akan kembali seperti semula.

Hey, it’s not that bad, Clar… kau pasti bisa menerima itu. Bukankah sebelum Bubble datang, Audric memang tidak pernah melirikmu? Batinku terus berkonflik sampai cahaya tadi memudar, lalu hilang.

“H..hai Audric” Sapaku, berusaha sebisa mungkin tidak terlihat gugup.
“Oh hai Clarissa, sudah berapa lama kita ada disini?” Jawab Audric sambil menatap keliling.
“Tidak terlalu lama kok, haha”. Aku tambahkan sebuah tawa lirih sambil beranjak pergi. Tapi tiba-tiba Audric menahan lenganku.
“A.. apa yang terjadi? Aku tidak mengatakan hal yang aneh kepadamu kan?” Tanya Audric sekali lagi. Mukanya kini memerah.
“Yang aneh? Seperti apa?”

Audric tampak ragu untuk menjawab. Namun akhirnya sebuah jawaban yang mengejutkan keluar dari mulutnya.

           “A..Aku sayang kamu Clarissa. Tapi selama ini aku hanya diam saja. Aku kira kau tak akan memilikki perasaan yang sama denganku. Selama ini aku tidak pernah menyapamu, aku tidak punya keberanian untuk itu. Jadi sekarang, aku ingin kau menjawab dengan jujur. Apa kau mau jadi pacarku?”

Aku tersenyum.


The End.
hello! I always happy when you visit me here. and luckily today you have something to read hehehe (biasanya engga penting soalnya ahaha)
ide cerpen ini masih fresh banget, dan mohon jangan dicopy sembarangan yaaa :'')
is it true story?  noooo! ini bukan cerita yang gue maksud di post "loving best friend" kok :P
doain gue bisa publish lebih banyak cerpen/novel lagi deh yaaa dengan ide yang lebih oke hehe.
love,

A wish (part 1)

 Selasa, 16 September 2005.
 
“Kepalaku sakit.. Rasanya seperti ada yang menghantamku. Oh ya, tadi ada bola sepak yang mengarah padaku. Ah, aku ingin segera bangun dari rasa sakit ini. Lagipula…Dimana ini?” Aku membuka kelopak mataku perlahan. Berat sekali kelopak mataku saat ini. Samar-samar terlihat wajah-wajah gelisah teman-temanku dan seorang guru kesehatan.
“Apa aku mati?” Kalimat itu langsung terlontar dari mulutku, dan tentu saja membuat seisi ruangan itu bernapas lega.
“Kau tidak mati bodoh!” Kata Anne sembari menjitakku lembut. Aku hanya menyengir lirih. Kulihat sekeliling, kasur yang seperti rumah sakit, sebuah cermin, dan lemari penuh obat-obatan. Aku berada di UKS. Kulihat jam di dinding yang menunjukkan pukul 16.30. Astaga! Lama sekali aku pingsan tadi, tidak heran jika mereka sampai begitu gelisah melihat keadaanku. Aku buru-buru pulang hingga tak menyadari baru saja ada sesuatu yang bergerak dalam kantung rok sekolahku.
****
“BRAK!!!” kubanting pintu kamar dengan kasar. Kulemparkan tas sekolahku asal, lalu aku menjatuhkan diriku ke atas tempat paling nyaman seumur hidup. Kasur. Kubenamkan wajahku di antara bantal-bantal lembut berwarna-warni itu. Aku kesal, lagi-lagi gagal mendapat perhatian Audric. Dia adalah cowok yang kusukai. Tapi selama ini dia tidak mengajakku berbicara, menyapaku pun tidak! Sombong sekali dia! Apakah karena dia anak pintar yang tidak pernah lepas dari ranking 5 besar? Huh, tidak perlu sesombong itu kan?
Aku merogoh kantung rokku, mengambil handphone untuk menanyakan PR hari ini. Tapi aku merasakan ada sebuah benda asing di dalam sana. Aku mengernyitkan dahi. Apa ini? Berbentuk bulat dan halus… Kapan aku memasukkan benda ini?
Ku tarik tanganku keluar kantung. Benar saja, sebuah benda bulat seukuran biji salak berwarna pink muda tergeletak di atas telapak tanganku. Aku berusaha menghirup aromanya, namun tidak ada bau sama sekali. Iseng, aku masukkan benda itu ke mulutku.”WEEEKH!!!!” Sial sekali aku, benda itu rasanya pahit L
Kulihat sekali lagi benda asing itu. Hey! Ada sebuah sulur kecil di bawah benda ini. Apakah ini sebuah bibit tanaman? Entah apa yang ada di pikiranku, namun ia telah menggerakkan tubuhku ke kebun belakang milik mama, mengambil sebuah sekop kecil dan sebuah tong air mini berwarna merah. Aku menoleh ke kiri dan kanan, mencari lahan kecil yang bisa ditanam. Ya, aku akan tanam bibit misterius itu.
“Aha!” Aku langsung gembira ketika melihat tanah yang masih kosong yang berukuran sekitar 30cmx30cm. Segera kugali tanah itu. A.. aku tidak tahu kenapa aku melakukan ini, tapi batinku terus berkata, “gali!”...
****
Audric sedang berjalan ke arah kantin bersama dua temannya. Ia begitu sibuk dengan pembicaraan mereka bertiga, sehingga tidak melirikku lagi. Audric... seperti biasa, bersikap kalem namun pembawaannya cool, menyunggingkan segaris senyum yang menurutku indahnya sama dengan pelangi. Aku senang melihatnya, memandangnya berbicara, dan melamun dalam senyumku ketika “pelangi” itu datang tanpa disertai hujan...
“Sampai kapan kau mau melamun seperti itu?” Teguran Anne memecah lamunanku.
“Apa sih yang kau bicarakan?” Aku berusaha mengelak bahwa tadi aku melamun memandangi Audric.
“Tidak usah bohong, aku tahu kamu, Clar”
“Haaaah... oke, kalau begitu kamu tahu aku melamuni siapa tadi”
“Hahaha, masih memikirkan Audric?”
“Menurutmu?”
Anne tidak menjawab pertanyaan bodohku itu. Dia menggantinya dengan sebuah senyum lebar di bibirnya, sangat cantik untuk ukuran cewek tomboy sepeti dia. Anne adalah temanku dari tahun lalu, ketika kami duduk di kelas 1 SMA. Sekarang kami berada pada satu kelas yang sama.
“Yeah, Ann.. Aku sudah mencoba untuk dekat dengan Audric. Dari mulai chatting sampai menyapanya, namun aku tidak pernah berani untuk lebih jauh! Aku tidak punya keberanian sama sekali untuk melakukan hal itu”.
“Kau sudah cukup berani untuk berbicara padanya lewat dunia maya, kenapa tidak bisa di dunia nyata? Ayolah Clar, kau jadi begini karena dia. Dan keadaan seperti ini tidak baik untuk kesehatan”. Pernyataan Anne barusan membuat kami berdua tertawa terbahak-bahak.
****


Continue to part 2 :)

Jan 9, 2011

loving best friend

 oke, sahabat.
well gue juga ga ngerti fungsi sahabat itu sampe gue punya seseorang yang bisa diartikan sebagai sahabat, walaupun sekarang udah... oh yeah gausah jadi galau deh hehe.

Gue disini buka-bukaan aja sih ya. Sebenernya gue sempet buat beberapa judul cerita yang sayangnya selalu berhenti di tengah jalan. gue kehabisan ide cerita. kebanyakan cerita cerita itu based on the true story of mine :p. terakhir adalah cerita yang gue bikin kelas 10 lalu, tentang 2 orang yang awalnya ngga saling kenal tapi lama kelamaan gue ngerasa kami udah ngejalin hubungan sahabat itu. 

emang, sahabat ngga bisa hanya sebuah ucapan di bibir. But I felt it that way. that story wasn't good to publish. Tapi gue udah rela hehe ;)
jadi kalo sempet gue akan publish cerita yang terakhir itu dengan berbagai cover di nama tokohnya. siapapun yang ngerasa ada di cerita itu gue mohon maaf dari sekarang, cuma share cerita jaman dulu aja waktu masih jadi bocah kelas 9 hehehe^^

BUT PEOPLE HAVE TO MOVE ON! YES! I've moved on, don't be guilty dear you hehe :P
not really moved on actually, I'm on my way to the mature-ness wakakak ga cocok deh gue ngomong beginian -_-
hey and the truth is, I LOVED HIM, THE PERSON IN THE STORY HAHAHA.
hey but watch your eyes, I-love'D'-him. okay? hahaha it's our story in the past though..

btw just wait until it's published. and I hope you'll enjoy your reading here :)
keep reading my posts.

love,
 
  


Love

Love, the word which we can't actually understand.
Thing that goes awkward when it comes trough.
Favor that tastes sweet, and air that feel fresh when we breath in.
what is actually Love means?





menurut wikipedia (haha) love/cinta adalah sebuah kegiatan aktif yang dilakukan oleh manusia terhadap objek lain dalam bentuk pengorbanan diri, empati, perhatian, memberikan kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apapun yang diinginkan objek tersebut. 


hmm sebenernya artinya mungkin ga se-lebay dan separah itu. masa jatuh cinta jadi kayak babu -____- ye gak? hehe. And I was googling again for "love means" and the results were so.... awesome! I don't even know what love exactly means and now maybe I'm learning it.

"Awal dari cinta adalah membiarkan orang yang kita cintai menjadi dirinya sendiri.
Dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kita inginkan.
Jika tidak, kita hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kita temukan dalam dia"


it hurts when you love someone who doesn't love you, but it'll be more painful when you love someone but you can never tell him/her that you love him/her.

Maybe god wants us to meet the wrong people before we meet the right one. we should learn to thank for it.

jangan ngucapin selamat tinggal, kalo lo masih mau nyoba.
jangan pernah bilang kalo lo ga suka lagi, kalo lo masih belum bisa ngelupain dia.

there're things you wanna hear, but maybe not from the person you wish you hear from. but don't close your ears from others who tell you the truth from his/her heart.

when a happy door was closed, the other happy door opened. but we often stand still in front of the closed door too long, so we can never enter the other happiness :'(
we just need a minute to love someone, but a year to forget him/her.


"forgetting someone you love is as hard as rememberring someone you never met before"

when you were born, you were crying and people around you were smiling. Live your life so that when you die, you'll be smiling and people around you will be crying.

confused huh? me toooo!!! so far, I haven't got the meaning of love. let's move to "loving best friend"




see ya next post, "loving best friend"

Jan 8, 2011

Jan 1, 2011

Nu year 2011

Happy new yeaaaarrr!!! ohgod 2011 comes too fast doen't it?
btw, SCHOOL!!!! Y U NO BROKE? 
Liburan bener bener kurang panjang! ya, kurang banget. mungkin menurut guru enggak, yaiyalah mereka udah 'studi banding' bareng ke thailand. so clear B)

dan baru sadar senin besok udah masuk. gue kira masuk masih seminggu lagi gitu :p
belum nyiapin buku pelajaran smt 2, bahkan beli pun belum..
belum siap mental ngadepin guru
belum siap bangun pagi
belum siap sibuk lagi
belum siap semuanya.

brb loncat indah dari atap ITC Kuningan.

anyway, kenapas ih udah tahun baru gue masih ga berubah? malah gue ngerasa penyakit kelas X muncul lagi : galau. :'''(
haaah sampe ada salah satu temen gue bilang gini : 
"woy udah 2011 nih far, masih jaman galau?"
pas baca itu jadi sedih bgt :'''( 

okelah itu aja haha selamat menempuh semester baruuu!!!! bye cupcupmuwah

I thought I've known you. but I was really wrong :|